Tuesday, August 08, 2006

BULAN PENUH

“Lihat, sayang…
Bulan penuh…
Aku lihat wajah cantikmu diatas sana
Membawa senyummu untukku
Aku kangen…”

Lihat juga, sayang…
Apa yang kita punya?
Sakitkah? Indahkah?

Mengapa semua mendera kita begitu hebat?
Menjadikan hati serasa limbung
Harus apa dirasa
Harus bagaimana ditindak

Langitnya terang, sayang…
Mengapa langit kita tidak bisa seperti itu?
Mengapa langit kita tak bisa menentukan warna?

“Langit kita punya warna, sayang…
Langit kita cerah sempurna, tanpa mendung.
Coba lihat ketika setiap kita bergandengan tangan.
Coba pandang ketika kita hanyut dalam peluk.
Langit kita sempurna….”

Engkau lihatkah dari sana bulan ini juga, sayang?
Bukan hanya senyum yang kutitip padanya barusan
Aku titip juga telingaku untuk mendengarmu membagi
Aku titip juga tanganku untuk mengusap rambutmu

“Bulan yang sama juga, sayang…
Biar aku ambil semua titipanmu padanya.
Untuk temaniku selalu…”

Tidurlah, sayang…
Mimpikan aku bersama adamu malam ini

23:48 – August 8, 2006

1 comment:

Anonymous said...

Salut...san gak cuma jago bercerita, tapi juga berpuisi. Memang semua puisi dari hati, selalu indah untuk dinikmati ;)